Latest Posts

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan proses dalam membangun sebuah lingkungan yang memiliki prinsio untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa membebankan kebutuhan di masa yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan berfungsi untuk memperbaiki krusakan lingkungan dan tidak berfokus terhadap pada isu-isu lingkungan tetapi di ruang lingkup yang lebih luas lagi.

Mutu Lingkungan Hidup dengan Resiko

Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu 1. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
2. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
3. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.

Pasal 28H Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa menjaga lingkungan hidup agar tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban karena merupakan bagian dari hak asasi setiap warga negara Indonesia.
Indonesia menjadi negara dengan laju deforestasi tercepat di seluruh dunia. Setiap menit area hutan setara dengan luas lima lapangan sepak bola dihancurkan sebagian besar untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit dan pulp and paper, atau rata-rata 1,8 juta hektar hutan per tahun. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai Negara penghasil emisi gas rumah kaca ketiga terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat.

Perusakan lingkungan juga dilakukan oleh banyak masyarakat kita yang pada akhirnya juga mempengaruhi kualitas lingkungan sekitar. Buang sampah sembarangan, penggunaan bahan-bahan pestisida dan banyak lagi juga menyebabkan degradasi kualitas lingkungan semakin menjadi.

Presiden sebagai penanggung jawab pengelolaan negara seharusnya bisa dengan cepat mengambil langkah-langkah kongkret untuk menanggulangi segala bentuk pengrusakan lingkungan hidup. Aturan-aturan yang mendukung seharusnya segera ditegakan tanpa pandang bulu. Kalau perlu bentuk pula satgas mafia lingkungan hidup untuk mendukung penuntasan masalah-masalah yang ada. Aturan yang ada juga seharusnya berkaitan dengan pengaturan perilaku masyarakat. Masalah-masalah lingkungan hidup ini terkesan menjadi rahasia umum, banyak masalah, ada aturan namun minim tindakan.


Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan populasi sewaktu-waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan dipakai untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.


Pertumbuhan penduduk alami merupakan pertumbuhan penduduk yg dihitung berdasarkan selisih antara kelahiran dan kematian dalam kurun 1 tahun.


Pertumbuhan penduduk non alami merupakan pertumbuhan penduduk yg diperoleh dari selisih imigrasi (migrasi masuk) dan emigrasi (migrasi keluar)

 





Ini postingan curhat. Bukan tugas.

Pernah gak sih ngerasa kehilangan jati diri?

Nggak enak.

Berasa gak punya jiwa.


Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Terdapat tiga landasan sumbet daya alam.
a. Landasan Normative dalam Pemberdayaan Masyarakat

Norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang harus dijalankannya, dan perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari.
Landasan normative sama dengan landasan ilmiah atau dasar yang digunakan sebagai dasar dalam pengembangan masyarakat yang mengarah kepada perubahan dan perbaikan atau peningkatan kesejahteraan yang telah lama ada. Adapun pokok-pokok pengembangan masyarakat yang diajarkan beliau adalah
Perubahan itu dimulai dari diri pribadi
Perubahan itu mengarah kepada perbaikan hidup
Perubahan itu memerlukan waktu
“musyawarah” sebagai cara untuk mencapai perubahankabar gembira (kesejahteraan hidup yang baik) dan penyadaran adalah materi pengembangan

b. Landasan Filosofis dalam Pemberdayaan Masyarakat

Yaitu landasan atau dasar pengembangan masyarakat yang ditinjau dari segi filosofisnya. Sehingga paradigma pengembangan masyarakat yang kurang berorientasi pada potensi dan kemandirian sumber daya manusia akan menyebabkan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mengangkat masyarakat dari derajat yang paling rendah tersebut, maka model pengembangan masyarakat harus diubah yakni model yang dapat member peluang besar bagi masyarakat untuk berkreasi dalam rangka mengaktualisasikan diri dalam membangun dirinya sendiri (Moeljarto, 2002 dalam Azis Muslim, (2009; 26).
Secara filosofis, model pengembangan masyarakat semestinya diarahkan pada;
Memandang manusia/masyarakat sebagai focus dan sumber utama pengembangan
Menjadikan musyawarah sebagai metode kerjanya
Penyadaran dan pembebasan sebagai proses
Kesejahteraan hidup sebagai tujuan akhir.

c. Landasan Teoritis dalam Pengembangan Masyarakat

Yaitu landasan/dasar pengembangan masyarakat yang ditinjau secara teoritis para pakar pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, secara garis besar teori perubahan sosial dalam pengembangan masyarakat diklarifikasi menjadi 3 (tiga) kelompok, antara lain;
Teori-teori yang memandang perubahan sosial dan pengembangan masyarakat sebagai suatu proses diferensiasi dan integrasi,
Teori-teori perubahan sosial yang memandang perubahan dan pengembangan masyarakat sebagai suatu proses perubahan dan pembentukan nilai-nilai modern,
Teori perubahan sosial yang melihat perubahan dan pengembangan masyarakat terjadi secara radikal.


Kebijaksanaan
Penggunaan sumber daya alam tidak pernah ada hentinya yang ada hanyalah semakin dalam dan semakin dalam, bijak dalam mengeruk potensi alam yang melimpah saat ini adalah hal penting agar keseimbangan alam terjaga sempurna. Pengolahan sumber alam banyak sekali macamnya namun yang akan bahas kali ini adalah bagian pengolahan ampas produk atau biasa disebut limbah atau polusi. Hasil dari pengolahan suatu sumber alam ini apabila tidak dipikirkan secara matang maka akan merugikan bagian alam lain sebagai contoh asap kendaraan bermotor terutama untuk mesin dengan mekanis 2 langkah yang memberi andil dalam pencemaran udara lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA
Wartawan I, Anton. 1997. Bahan Bakar Bensin Otomotif. Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti.
Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta : Ir Erlangga
 



Asas merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan. Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan didunia ini. Kondisi dan tata hubungan antar komponen lingkungan mempunyai keteraturan atau menganut asas tertentu. Manfaat adanya asas lingkungan ini untuk landasan pengelolaan lingkungan. Jika ditemukannya penyimpangannya asas dapat menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Berikut merupakan 14 asas pengetahuan lingkungan.

ASAS 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Contoh :

ASAS 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul- betul efisien.
Contoh :                                    
ASAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumber daya alam.
ASAS 4
Untuk semua kategori sumber alam kalau pengadaannya sudah mencapai optimum pengaruh unit kenaikan sering menurun dengan penambahan sumber daya alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampau batas maksimum ini takkan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.

Contoh :                                               ASAS 5
Pada asas 5 ini ada dua hal  penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.

ASAS 6 SAMPAI DENGAN 8 (KEANEKARAGAMAN)
ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya cenderung berhasil mengalahkan saingannya.

ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam yang “mudah diramal”.
 
ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
ASAS 9 SAMPAI DENGAN 12 (STABILITAS EKOSISTEM)
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitas.
 
ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.

 ASAS 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengekploitasi yang belum mantap (belum dewasa).

ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.

ASAS 13 SAMPAI DENGAN 14 (POPULASI)
ASAS 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.

ASAS 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.

Asas Terpilih.
Asas yang terpilih untuk video adalah asas ke 3 dan asas ke 13. Berikut penjelasannya.

Asas ke 3 Ilmu Lingkungan
“Materi, energi, ruang, keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk kategori sumber alam.”
Contoh:
a.    Ruang yang sempit: terjadi persaingan/perkelahian sehingga dapat mengganggu proses pembiakan organisme dg kepadatan tinggi. Ruang yang terlalu luas: jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan terganggu. Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap perkembangan populasi.
b.    Waktu juga dijadikan sumberdaya keempat, hewan pada musim kering tiba, persediaan air habis di lingkungannya, maka harus migrasi mencari sumber air. Keberhasilannya tergantung pada kecukupan waktu dan energi untuk menempuh jarak ke lokasi baru.
c.    Keanekaragaman juga merupakan sumberdaya alam. Semakin beragam jenis makanan suatu spesies maka semakin terjamin keamanannya dari bahaya kekurangan sumber makanannya

Alasan: kenapa memilih asas ke 13 karena akhirnya kita menjadi tahu bahwa semua sumber daya alam itu juga mencakup materi, energi, ruang, keanekaragaman dan waktu. Setelah mengetahui itu semua juga termasuk  sumber daya alam dan kita wajib menjaga itu semua.

Asas ke 13 Ilmu Lingkungan
“Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.”

Penjelasan :
Pada komunitas yang mantap, jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga apabila terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya. Apabila kemantapan lingkungan fisik merupakan suatu syarat bagi keanekaragaman biologi, maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung kemantapan populasi dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap mempunyai umpan-balik yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara kemantapan ekosistem dengan efisiensi penggunaan energi.

Contoh :
Jumlah spesies tumbuhan dan hewan habis di eksploitasioleh manusia dan menyebabkan semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, perlu diperlukan suatu ilmu untuk menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik.

Alasan: kenapamemilih asas ke 13, karena asas 13 memiliki arti jija kita bisa menjaga lingkungan agar lingkungan menjadi lebih siap lagi bisa mempengaruhi tingginya tingkat populasi.

Referensi:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195408281986122-AMMI_SYULASMI/PEMBELAJARAN_PENGLING/PB5_(asas-asas_lingkungan).pdf. http://4mplop1lmu.blogspot.co.id/2014/03/14asas-ilmu-pengetahuan-lingkungan.html