PERGURUAN SILAT; TAPAK SUCI
Aliran Tapak Suci
adalah keilmuan pencak silat yang berlandaskan Al Islam, bersih dari syirik dan
menyesatkan, dengan sikap mental dan gerak langkah yang merupakan tindak tanduk
kesucian dan mengutamakan Iman dan Akhlak, serta berakar pada aliran
Banjaran-Kauman, yang kemudian dikembangkan dengan metodis dan dinamis.
Perguruan Seni Beladiri
Indonesia Tapak Suci lahir pada tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Dulunya, aliran Banjaran terpecah-pecah di
berbagai perguruan. Atas desakan murid-murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar
Moh. Barrie Irsyad, untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan
yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kesegu). Pada akhirnya Moh. Arie Irsjad mengeluarkan
gagasan untuk menyatukan semua aliran Banjaran yang sudah berkembang ke dalam
satu wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib
merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman.
Restu d siberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari
Perguruan Kauman yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib
mengutus tiga orang muridnya dan M. Syamsuddin mengirim dua orang muridnya
untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid
menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Ketua Umum pertama
Tapak Suci adalah H.Djarnawi Hadikusumo.
Digariskan oleh para pendahulu Tapak
Suci bahwa corak khas Tapak Suci adalah sama kuat antara beladiri dan seni.
Tapak Suci menampilkan bobot beladiri dalam sebuah bentuk seni pencak silat. Selain
sebagai pelestari budaya bangsa, Tapak Suci juga mendorong anggotanya untuk
melestarikan seni dan budaya nasional yang berjiwa luhur, jauh dari syirik dan
menyesatkan yang akan menodai ajaran luhur itu sendiri.
Setelah berdiri,
Perguruan Tapak Suci menerima permintaan untuk membuka cabang di daerah-daerah.
Alhasil Tapak Suci menjadi wadah silaturahmi para pendekar yang berada di
lingkungan Muhammadiyah. Keluarga I Tapak Suci berdiri di Jawa Timur, lalu
disusul di Sumatera Selatan, dan Jakarta. Kini Tapak Suci telah menyebar ke
Singapura, Belanda, Jerman, Austria, dan Mesir.
Ada tiga Kategori
tingakatan di Tapak Suci yaitu, siswa dasar, kader, dan pendekar. Dari tiga
kategor itu dibuat lagi bercabang;
Siswa
dasar(Kuning Polos)
Siswa
Satu(Kuning melati cokelat satu)
Siswa
Dua (Kuning melati cokelat dua)
Siswa
Tiga(Kuning melati cokelat tiga)
Siswa
Empat(Kuning melati cokelat empat)
Kader
dasar(Biru Polos)
Kader
Muda (Biru Melati Merah Satu)
Kader
Madya(Biru Melati Merah Dua)
Kader
Kepala(Biru Melati Merah Tiga)
Kader
Utama(Biru Melati Merah Empat)
Pendekar
Muda(Hitam Melati Merah Satu)
Pendekar
Madya(Hitam Melati Merah Dua)
Pendekar
Kepala(Hitam Melatih Merah Tiga)
Pendekar
Utama(Hitam Melati Merah Empat)
Pendekar
Besar(Hitam Melati Merah Lima)
Jurus-jurus yang
digunakan di Tapak Suci merupakan nama flora dan fauna. Dasar penamaan ini agar
senantiasa mengingat kebesaran Allah S.W.T yang telah menciptakan makhluk
hidup.
Ini merupakan 8 jurus
yang digunakan di Tapak Suci:
Jurus
Mawar
Jurus
Katak
Jurus
Naga
Jurus
Ikan Terbang
Jurus
Lembu
Jurus
Rajawali
Jurus
Merpati
Jurus
Harimau
Senjata Khas Tapak Suci
adalah Senjata Segu (Serba Guna), diciptakan oleh Pendekar M.Barie Irsjad,
belafaz "Muhammad". Sebagai perguruan yang melestarikan seni budaya
bangsa yang luhur, Tapak Suci merupakan perguruan pencak silat yang juga
melestarikan seni beladiri bersenjata. Teknik permainan senjata ini
dilestarikan dan dikembangangkan masing-masing oleh para anggota Tapak Suci di
pusat maupun di daerah. Senjata khas beladiri itu di antaranya Pisau, Golok,
Toya, Rante, Tekken, Clurit, Pedang, Trisula, Double-stick, Kerambit, Pecut, dan Keris.
Tapak Suci juga serius
mengembangkan permainan senjata yang merupakan tradisi Tapak Suci, yaitu
Senjata Alif, Segu, Golok Mawar, Tombak Naga, dan Kipas. Senjata tradisi ini
dipelajari sebagai dasar dari senjata jenis lainnya. Sebagai contoh, permainan
Golok Mawar dapat diaplikasikan untuk permainan senjata keris beladiri.
Karya Tulis merupakan syarat dalam evaluasi akhir anggota yang berupa kenaikan tingkat. Dengan Karya Tulis ini Tapak Suci mendorong para kadernya untuk menggali dan menampilkan seni beladiri sebagai sebuah ilmu pengetahuan, yang rasional, dan ilmiah. Selain bentuk karya tulis, para anggota juga dituntut memiliki Karya Nyata. Dari ilmu pengetahuan dihasilkanlah keterampilan. Dari keterampilan itu diwujudkanlah seni. Dengan seni itulah, diharapkan orang menjadi terampil dalam beramal.
Lambang Perguruan
diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto
Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang
bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh.
Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Arti dari lambang Tapak
Suci adalah sebagai berikut:
Bentuk bulat : Bertekad
Bulat. Berdasar biru : Keagungan. Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan
sifat ALLAH SWT.
Bunga Mawar : Keharuman.
Warna Merah : Keberanian.
Daun
Kelopak hijau : Kesempurnaan.
Bunga Melati Putih : Kesucian.
Jumlah Sebelas :
Rukun Islam dan rukun Iman.
Tangan Kanan Putih : Keutamaan. Terbuka :
Kejujuran. Berjari Rapat : Keeratan. Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati.
Sinar
Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah.
Keseluruhan lambang
tersimpul dengan nama "TAPAK SUCI", yang mengandung arti: Bertekad
bulat mengagungkan asma Allah S.W.T, kekal dan abadi. Dengan keberanian
menyerbakkan keharuman dengan sempurna. Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam
dan Rukun Iman. Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati.
Referensi:
-
http://www.tapak-suci.de/index.php?option=com_content&view=article&id=47&Itemid=50&lang=in
- http://anjarrrrrr.blogspot.co.id/2013/02/materi-dari-seni-bela-diri-pencak-silat.html


0 komentar