Latest Posts

Love; Magic Hour

By 03.47

“Kalau menurut aku, magic hour itu adalah waktu di mana semua keindahan dan keajaiban langit tergambar di depan mata kita.” –Raina, Magic Hour.

Menurut W.J.S Poerwadarminta ,di dalam kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta dan kasih mempunyai arti yang hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai menaruh perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.

Selama ini yang kita tahu, cinta merupakan sebuah kata untuk mengungkapkan kasih saya ng kita sesama manusia. Tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi cinta juga ditunjukan kepada sesuatu benda atau hal. Salah satu hal yang paling indah dan selalu membuat semua orang jatuh cinta adalah  senja.

Kenapa senja?

Dalam dunia fotografi ada sebutan magic hour  yaitu waktu setelah matahari terbit dan waktu sebelum matahari tenggelam. Magic hour atau golden hour  merupakan waktu untuk mendapatkan foto dengan kualitas terbaik.

Senja selalu disambut dengan semburat jingga yang muncul di langit sore.  Langit yang berubah menjadi jingga untuk mengawal matahari untuk beristirahat, mempunyai suasana magis yang hanya bisa dirasakan.  

Menurut saya, senja merupakan penutup hari terbaik disaat kita merasa hari yang dilalui sungguhlah berat. Senja merupakan waktu perenungan tentang apa yang sudah kita lalui hari ini.     

Mungkin bagi sekian banyak pengagum senja, senja mempunyai banyak arti. Senja selalu mempunyai cerita sendiri. Cerita dengan orang-orang yang disayangi tentang momen indah bersama keluarga, sahabat, dan kerabat lainnya.

Menulis juga salah satu hobi favorit saya, dan momen terbaik untuk mendapatkan inspirasi adalah saat senja tiba. Karena di saat senja, kegiatan orang-orang pun berubah, pekerja kantor yang sebelumnya hanya duduk di belakang meja akhirnya pulang ke rumah untuk menemui keluarga atau hangout dengan teman-teman, para pelajar sudah menyelesaikan kewajibannya untuk belajar. Di saat itulah inspirasi saya muncul, ketika memperhatikan orang-orang berlalu lalang di sekitar saya. Membayangkan apa dan yang akan mereka pikirkan dan mereka lakukan.

Menikmati senja adalah hal yang paling saya sukai. Saya senang dengan ketenagan yang ada saat senja tiba, ketenangan yang membuat nyaman,

Sebagai pengagum senja, saya selalu mengabadikan momen senja di tempat-tempat yang saya kunjungi. Seperti di anyer, desa di atas awan, Sikunir, Dufan, bahkan di atas jembatan penyebrangan.




Menghitung tiap senja bersamamu
Entah berapa lama lagi batin ini terekan
Entah berapa banyak lagi luka yang ditorehkan
Entah berapa banyak air mata lagi yang akan jatuh
Entah berapa banyak lagi harapan yang pergi menguap
Entah berapa lama lagi aku bisa bertahan.

Sungguh....

Aku tidak membutuhkan apa-apa darimu
Melihat kehadiranmu saja, aku sudah bahagia
Cukup dengan kehadiranmu
Meski tidak ada hati yang kau bawa bersama kehadiranmu.

Dingin....

Tatapan itu lagi
Tatapan membunuh

Pembicaraan kita bukan hanya dirundung mendung
Bukan hanya dirundung kegelapan
Bukan hanya dilanda badai

Pembicaraan ini berdarah

Terlalu banyak hati yang terluka
Terlalu banyak batin yang tersayat

Topengmu...
Jubahmu...

Langit senja selalu menenangkan
Namun kali ini Matahari Senja itu nampaknya terlalu lama memaksa untuk bertahan ditempatnya

Senja yang suram,

Senja yang tiada habis

-Matahari Senja-


Inspired by: Trlogi Jingga dan Senja

You Might Also Like

0 komentar