Latest Posts

MANUSIA DAN KEINDAHAN

By 16.12


Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya Keindahan merupakan hal yang relative, karena nilai keindahan tergantung dengan darimana dan siapa orang yang menilainya.

PERBEDAAN KEINDAHAN ABSTRAK DAN SEBUAH BENDA YANG INDAH

Keindahan merupakan suatu konsep yang abstrak, tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.

KEINDAHAN YANG SELUAS-LUASNYA
Dalam arti yang luas, sebenarnya pengertian keindahan ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
1.       Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah hokum yang indah;
2.       Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga                             menyenangkan.
3.       Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
        
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu           ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti           keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran. Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :

a.       Keindahan Seni

Keindahan seni adalah sebuah keindahan yang tercipta dari hasil karya orang lain. Karya seni sangat identic dengan yang namanya keindahan yang dapat diamati oleh para pengamat objek seni.

b.      Keindahan Alam


Tidak akan ada yang menyangkal bahwa ciptaan Tuhan itu tidak pernah ada yang tidak sempurna. Semuanya pasti akan terlihat indah. Salah satu ciptan-Nya yang terlihat dan dapat kita nikmati adalah melalui keindahan alam.

c.       Keindahan Moral

Keindahan moral tercipta dari perilaku baik kita tiap harinya

d.      Keindahan Intelektual

Keindahan intelektual merupakan pemikiran mengenai pengetahuan.

Penilaian orang terhadapa suatu keindaha berbeda-beda ada yang menilai secara subyektif maupun objektif. Berikut ini adalah perbedaan nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik keindahan;

Nilai ekstrinsik adalah  sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.

Sedangkan, nilai instrinsik adalah setiap objek keindahan memiliki kualitas atau nilai yang berdiri sendiri.

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.

Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Eksansi sendiri memang bertujuan untuk menikmati suatu keindahan.
Jika kontemplasi dan ekstansi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi merupakan suatu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ektansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati sebuah keindahan.
Karena tingkat kontemplasi dan ekstansi orang berbeda-beda setiap orangnya, maka tanggapan tentang keindahan pun juga berbeda-beda.

TEORI DALAM RENUNGAN DAN TEORI DALAM KESERASIAN

Merenung adalah aktifitas berfikir mendalam (deep thinkings), diam-diam memikirkan sesuatu halteori-teori dalam renungan;
kejadian yang mendalam. Sedangkan termenung adalah gambaran tentang kondisi hanyutan sebuah pikiran, tentu saja ia kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang terhanyut oleh pikiran yang ada. Ini adalah

1.       Teori Pengungkapan Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling”. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
2.       Teori Metafisik merupakan teori terutua dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
3.       Teori Psikologis, salah satu contohnya adalah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).

Sedangkan, keserasian adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat dua teori keserasian:

1.       Teori Objectif dan subjektif

Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.

Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda.

2.       Teori Perimbangan

Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.




Refrensi: 


You Might Also Like

0 komentar